28 Sep 2010

Ahmad Hassan ( A Hassan)

Beliau adalah pendiri salah satu organsasi besar Islam di Indonesia yaitu Persatuan Islam atau Persis. Beliau lebih dikenal dengan panggilan A. Hasan.

Beliau dilahirkan di Singapura tahun 1887, berasal dari keluarga campuran Indonesia dan India. Ayahnya bernama ahmad, atau juga bernama Sinna Vappu Maricar seorang penulis agama islam dan kesusastraan Tamil. Ibunya bernama Muznah berasal dari Palekat Madras, tetapi lahir di Surabaya.

Ahmad dan Muznah menikah di Surabaya tetapi kemudian menetap di Singapura.Pada usia 7 tahun A. Hasan bersekolah dan mengaji dan pada usia 12 tahun ia mencari nafkah sambil belajar bahasa arab. Guru pertama kali yang mengajarinya yaitu Muhammad Thaib, setelah gurunya berangkat haji ia belajar pada Said Al Musawi selama 3 tahun juga pada pamannya Abdul Latif seorang ulama di Malaka dan Singapura.

Beliau juga belajar pada Syekh Hasan ulama asal Malabar dan Syekh Ibrahim ulama asal India. Semuanya ditempuh sampai pada tahun 1910 atau menjelang usia 23 tahun.

Pada tahun 1910 ia menjadi guru tidak tetap di madrasah orang-orang India di Arab Street, Bagdad Street dan Geylang hingga tahun 1915. kemudian menjadi guru tetap pada madrasah Assegaf di jalan Sulthan. Sekitar tahun 1912-1913 beliau menjadi anggota redaksi surat kabar Utusan Melayu yang diterbitkan Singapore Press pimpinan Inche Hamid dan Sa’adullah Khan.

Dalam pidatonya ia mengecam kemunduran umat islam hingga oleh pemerintah dicap berpolitik akibatnya ia tidak diperbolehkan berpidato di muka umum. Pada 1921 ia pindah ke Surabaya untuk mengambil alih toko tekstil milik pamannya H. Abdul Latif. Yang pada saat itu Surabaya menjadi tempat pertikaian kaum muda dan kaum tua. Kaum muda dipelopori oleh Faqih Hasyim pendatang yang perhatian pada agama. Ia banyak berdiskusi dan bertukar pikiran. Paman A. Hasan yang juga sebagai gurunya mengingatkan A. Hasan untuk tidak melakukan hubungan dengan Faqih Hasyim karena dinilai oleh pamannya sebagai Wahabi.

A.Hasan banyak mengkritik peribadahan yang tidak berlandasan al Qur’an dan as Sunnah, meskipun belum sekeras ketika ia berada di Bandung dalam naungan jam’iyyah PERSIS. Kritik A. Hasan banyak dimuat di surat kabar Utusan Melayu yang diterbitkan di Singapura. Salah satu kritiknya tentang Taqbil (tradisi cium tangan) atas pengalamannya sendiri.

Sumber: Persis

Anda sedang membaca artikel tentang Ahmad Hassan ( A Hassan) dan anda bisa menemukan artikel Ahmad Hassan ( A Hassan) ini dengan url http://ikhwanfpi.blogspot.com/2010/09/ahmad-hassan-hassan.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Ahmad Hassan ( A Hassan) ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Ahmad Hassan ( A Hassan) sumbernya.