Teknologi rekayasa terbaru di Pusat Penelitian Veteriner (VRC) di Sweihan, Abu Dhabi, melahirkan kloning Unta untuk dijadikan Kendaraan Padang Pasir Tertangguh. Meskipun banyak perdebatan di dunia Islam tentang keharaman kloning.
Dikenal sebagai "kapal gurun" dan digunakan sejak zaman kuno sebagai transportasi empat kaki di padang pasir Arabia, unta sangat populer bagi warga Teluk. Tapi di bidang pengetahuan, hampir tiga dekade ini tak ada penelitian apapun menyangkut hewan ini.
"Arab perlu lembaga penelitian unta yang maju," kata Abdul Haq Anouassi, direktur Pusat Penelitian Veteriner (VRC). Penelitian tentang peternakan unta telah didorong oleh popularitas balap unta di Teluk dan permintaan harga yang terus membaik, katanya.
VRC adalah satu-satunya pusat untuk melakukan transfer embrio secara komersial, kata Anouassi. Lembaga ini memiliki 1.500 ekor unta untuk mendukung penelitian.
Pusat Reproduksi Unta di Dubai, yang dimiliki oleh penguasa emirat Sheikh Mohammed bin Rashed Al-Maktoum dan rumah sekitar 150 unta, adalah untuk penelitian saja, kata Julian Skidmore, wanita Inggris yang menjalankannya.
Para peneliti dua lembaga ini berpartisipasi dalam kloning pertama yang berhasil di dunia unta, yang bernama Injaz dan lahir pada tahun 2009. Pusat ini juga telah menghasilkan "cama," atau hibrida unta-llama.
Unta betina hanya melahirkan satu bayi setiap dua tahun, yang meliputi masa kehamilan 13 bulan dan menyusui selama satu tahun, karena unta tidak bisa disapih secepat sapi. Oleh karena itu VRC menggunakan teknik transfer embrio untuk meningkatkan jumlah anak dari unta berharga, jelasnya.
"Kami mengumpulkan embrio dari rahim seekor unta dan kita transfer ke dalam rahim penerima," kata Anouassi, menambahkan bahwa "kami mengambil unta betina unggul yang memenangkan balapan dan kami mencoba untuk menghasilkan maksimum yang kita bisa."
"Alih-alih memberikan Anda satu bayi setiap dua tahun, ia akan memberi Anda 10 atau 20 bayi unta dalam satu tahun. Embrio itu dititpkan pada rahim unta betina lainnya, namun genetika embrio itu berasal dari unta jantan dan betina unggul," katanya.
Tiap tahun VRC menyelenggarakan lelang untuk unta-unta hasil pengembangan mereka. "Saya datang ke sini karena garis keturunan terbaik. Saya bisa tahu siapa jantan dan betina induk anakan unta yang saya beli," kata Mohammad Saeed al-Amiri, warga yang memiliki 100 ekor unta, selama lelang.
VRC sekarang akan maju dengan penelitian sendiri pada kloning unta. Satu lagi yang bakal mereka kembangkan, adalah kloning unta cantik. Asal tahu saja, setiap tahun di negeri ini ada ajang kontes kecantikan unta.
Sumber: Republika.co.id
Browse: Home > Islam > Ilmuwan Arab Berhasil Mengklon Unta jadi Kendaraan Padang Pasir Tertangguh
30 Sep 2010
Ilmuwan Arab Berhasil Mengklon Unta jadi Kendaraan Padang Pasir Tertangguh
Ilmuwan Arab Berhasil Mengklon Unta jadi Kendaraan Padang Pasir Tertangguh
2010-09-30T20:40:00+07:00
Sayyid Syafiq Alaydrus
Berita|Internasional|Islam|