666 dalam angka Rumawi = DCLXVI atau dalam arti kata lain dalam angka 666 tsb telah dapat merepresentasikan seluruh angka yang terdapat dalam angka Rumawi
(D = 500, C = 100, L = 50, X = 10, V = 5, I = 1). Angka 666 dalam bahasa Latin bisa diartikan sebagai DIC LVX = "dicit lux" - suara cahaya. Maklum setan dalam bahasa Latin sering diberi nama sebagai Lucifer (Lux Ferre) atau si pembawa cahaya. Dalam istilah astrologi disebut juga sebagai Bintang Fajar atau Venus atau planet ke-enam terbesar dalam tata surya kita.
Semua yang buruk dan jahat konon mempunyai kaitannya dengan angka 666 seperti roulet, apabila semua angka di meja roulet dijumlahkan akan menjadi 666. Berzina itu dosa berat maka dari itu angka 666 dalam bahasa Yunani mempresentasikan XES (sex terbalik) atau ? ? S (Chi Xi Sigma) sebab dalam bahasa Yunani maupun Ibrani abjad mereka itu juga identis dengan angka. Begitu juga dengan nama dari Kaiser Nero dalam bhs Ibrani ini bisa ditulis dengan angka 666 (Neron Kesar). Racun yang mematikan adalah racun 666 = racun Hexachloride yangg diambil dari formula kimia C6H6Cl6.
Hal inilah yang menyebabkan angka 666 selalu diidentikkan dengan Satanisme atau Dajjal.
PENGGUNAAN BARCODE
Barcode atau Kode garis-garis batangan bukan barang baru bagi kebanyakan orang. Hampir di seluruh produk buatan pabrik, bahkan kini di banyak produk rumahan, semuanya mencantumkan kode batangan ini. Kode yang terdiri dari garis-garis dengan ketebalan yang bervariasi oleh banyak kalangan dianggap sebagai sesuatu yang mempermudah pengidentifikasian suatu barang. Barcode ini lahir di Amerika Serikat pada awal tahun 1970-an.
Perkembangan demi perkembangan global ini, membuat kalangan yang sejak awal mencurigai ada misi tersembunyi di balik penggunaan Barcode, semakin yakin dengan kecurigaannya. Mereka kebanyakan berlatar belakang sebagai Simbolog, Penulis, Peneliti.
Salah satunya adalah Mary Stewart Relfe, PhD. Perempuan pengusaha sukses dari Montgomerry, AS, yang juga berprofesi sebagai seorang pilot sekaligus instruktur peralatan Multi Engine Instrument Flight, telah menulis dua buah buku best-seller yang menyoroti konspirasi ini. Salah satunya berjudul “666 The New Money System” (1982).
Dalam bukunya tersebut, Mary Stewart, sejak kecil sangat yakin bahwa penggunaan Barcode terkait erat dengan rencana-rencana tersembunyi dari konspirasi untuk menguasai dunia.
Menurut Stewart, upaya Konspirasi untuk menguasai dunia dalam hal pengidentifikasian dan pengendalian dunia terbagi dalam tiga tahapan:
Tahap pertama dimulai tahun 1970 yang dijadikan titik awal bagi langkah-langkah ini.
Tahap kedua dimulai tahun 1973. Penggunaan Barcode yang awalnya diterapkan pada barang manufaktur, kini mulai diterapkan pada manusia, antara lain lewat nomor kodifikasi Angka Kesejahteraan Sosial (The Social Security Number) yang digabungkan dengan sistem pemberian angka secara universal. Penggabungan dua kodifikasi angka ini menjadi kode-kode batangan (Barcode) yang mirip dengan Barcode pada produk manufaktur yang telah diterapkan tiga tahun sebelumnya.
Awalnya diterapkan pada kartu-kartu pintar seperti Credit Card, Debit Card, ID Card, dan sebagainya. Namun pada perkembangannya juga mulai diterapkan pada manusia. Target utama tahap kedua ini adalah pemerintahan, perbankan, dan perusahaan-perusahaan pembuat kartu-kartu pintar (Smart Card).
Tahap ketiga meliputi usaha untuk mengidentifikasikan setiap macam yang ada di dunia ini, baik yang bergerak maupun yang tidak. Semua pengidentifikasian ini berguna untuk mengetahui sisi lemah suatu kelompok, wilayah, bahkan suatu bangsa, yang nantinya bisa dijadikan senjata bagi Konspirasi.
Para pengkritisi Barcode berhasil menemukan salah satu rahasia paling vital dari kode-kode batangan ini. Semua Barcode atau yang juga dikenal sebagai Universal Product Code (UPC) Barcode memiliki angka 666 dan 13.
Untuk mengetahuinya, silakan melihat Barcode yang ada di berbagai produk. Perhatikan jumlah angka yang ada di bawah garis-garis batangan. Jumlahnya selalu 13 angka. Angka 6 yang disimbolkan dalam kamus Barcode terdiri dari dua garis tipis saling berhadapan terletak di sisi paling kiri dan paling kanan Barcode, dan satunya lagi garis paling tengah. Ketiga garis yang melambangkan angka 6 ini lebih panjang dibanding garis-garis lainnya. Jadi, seluruh UPC Barcode yang tersebar di dunia ini memiliki rangka 666.
Stewart meringkas bahaya dari Konspirasi dalam hal Barcode: “Penerapan teknologi Barcode pertama kali dilakukan pada produk barang, disusul kemudian pada kartu, dan akan berubah menjadi sesuatu yang mengerikan dalam masyarakat yang tidak lagi menggunakan uang kontan.
Secara garis besar kelompok atau Rezim ini mengawali dengan memanipulasi Emas dan perak dan akan mengakhirinya dengan penggunaan Microchips yang akan di tanam di bawah kulit manusia.
Standarisasi uang kertas, kemudian ke uang plastik yang terdiri dari karu kredit, kartu debet dan sebagainya berasal dari negara amerika, dan bukan hal yang kebetulan belaka jika pemberlakuan Barcode dan microchip berawal dari negara ini. hal ini selaras dengan lambang negara AS yang banyak sekali mengandung Falsafah dari cita-cita rezim rahasia tersebut seperti seloka Novus Orde Seclorum (Tata Dunia Baru) simbol 13 dan 666 serta piramida Illuminati yang terdiri dari 13 Tingkatan.
sekarang setiap orang yang memegang kartu kredit maka seluruh data pribadinya telah ada di dalam pusat database perusahaan kartu kredit tsb. Informasi yang sangat privacy ini menjadi hal yang sangat telanjang dihadapan produsen kartu kredit yang semuanya berpusat di amerika serikat. Dan satu lagi pertanyaan adalah sumber data seseorang dalam kartu kredit dengan sistem kekeluargaan Yahudi yang menganut sistem darah IBU, Jika anda memegang kartu kredit dan hendak menegetahui segala informasi tentang kartu kredit anda dengan menelepon call centre, maka pertama yang pasti di tanyakan sang operator nama Asli ibu kandung anda, Bukan ayah anda.
Dengan simbol-simbol religiuitas mereka sepertinya tidak ada satu wilayah atau sistem pun di dunia sekarang ini yang bersih dari jejak mereka.
Sumber: Eradajjal