Dalam keadaan yang sangat terdesak tetapi sangat terahsia Rencananya, Illuminati sekali lagi mencoba menjalankan program teater Desperado menerapkan tujuan 'lain'.
Situasi Isu "Hari Membakar Al-Quran" tidak lebih kepada suatu usaha terencana untuk mempromosikan bakat kepemimpinan seorang pemimpin Islam yang disponsori Illuminati. Dalam arti kata lain, suasana tegang ini dicetuskan untuk memberi popularitas kepada seorang pahlawan palsu umat Islam.
Pahlawan palsu ini sudah tentu akan dinobatkan sebagai pembawa harapan-harapan pemimpin negara Islam lain untuk diketengahkan di tengah-tengah meja perundingan pemimpin dunia. Pemimpin-pemimpin negara Islam juga berharap negara-negara barat yang membandel dapat mendengar ucapan pahlawan palsu ini.
Individu yang diharapkan menjadi cadangan besar Illuminati untuk menjalankan kebijakan New World Order akan datang adalah Imam Feisal bagi Masjid Ground Zero.
Tindakan ini dilihat terlalu mudah karena masyarakat mengetahui bahwa rekomendasi pembangunan Masjid Ground Zero sudah pasti akan mengundang kemarahan rakyat Amerika yang rasis.
Bukti 1: Promosi media anti-Islam terhadap Imam Feisal
Larry King yang terkenal sebagai anti-Arab dengan tiba-tiba mengundang Imam Feisal Abdul Rauf pada 8 September 2010 yang lalu untuk bertanya-jawab tentang pembangunan Masjid Ground Zero.
Selain itu, Imam Feisal adalah satu-satunya Imam yang mendapat publisitas luas dari media-media massa Yahudi di Amerika seperti CNN, New York Times, Frontline dan lain-lain lagi.
Koran pro-zionis milik Yahudi, Washington Post juga melakukan sesuatu yang aneh yaitu memuji-muji Imam Feisal sebagai seorang pemimpin yang sangat toleran dan mementingkan perpaduan kaum. Ini berbeda dengan nada Washington Post sebelum ini yang selalu menyebarkan ideologi anti-Arab.
Pada 12 September 2010, Imam Feisal juga akan diundang oleh ABC News bersama-sama dengan Austan Goolsbee, Ketua untuk White House Council of Economic Advisers.
Sebelum itu, pada 23 Agustus 2010, Imam Feisal pernah mengeluarkan pernyataan mengecam tindakan pemerintah Amerika yang menginvasi negara-negara Islam Timur Tengah. Agak mencurigakan, kenyataan pedas ini dipromosikan media barat dengan luas malah tiada kecaman langsung dari setiap anggota ADL atau anggota kabinet Obama.
Ia tidak sama seperti Prof Ismail Faruqi yang tidak pernah mencela dalam koran tetapi dibunuh bersama istrinya hanya karena mengeluarkan ide 'Gagasan PengIslaman Ilmu'.
Bukti 2: Konstruksi masjid telah disetujui tetapi dibiarkan menghadapi Isu kemarahan rakyat
Satu hal yang membuktikan ia berperan, Terry Jones sebagai revolusionist tidak pula mengutarakan bantahan ketika Islamic Centre of New York mengemukakan rekomendasi awal ke majlis kota New York dalam usaha membangun masjid di Ground Zero.
Sedangkan Imam Feisal tiada langsung terlihat berusaha untuk bertemu Terry Jones sebaliknya peran tersebut diambil sepenuhnya oleh Imam Muhammad Musri, Presiden Islamic Society of Central Florida.
Di dalam isu ini, Imam Feisal harus dipersalahkan 100 persen karena dia sendiri mengetahui bahwa dengan saran membangun masjid di kawasan Ground Zero, ia sudah pasti mengundang prasangka negatif masyarakat barat terhadap Islam.
Imam Feisal juga sudah diingatkan bahwa masjid merupakan simbol tempat ibadah bagi umat Islam, jadi saran pembangunan tersebut akan membuat para racist barat lebih benci kepada umat Islam. Saran itu seolah-olah merendah-rendahkan reputasi agama Islam di mata barat.
Selain itu, Imam Feisal mengabaikan penawaran Donald Trump, billionaire New York yang menawarkan untuk menanggung semua biaya pembangunan masjid jika ia dipindahkan ke bagian lain di New York. Trump mencoba bersikap netral dan percaya tawarannya itu bisa meredakan ketegangan kedua belah pihak. Namun, ia tetap tidak didengarkan oleh Imam Feisal.
Bukti 3: Imam Feisal Abdul Rauf adalah sekutu Yahudi Elit
Kami bukanlah bertujuan memburuk-burukkan sesama umat Islam tetapi dewasa ini propaganda zionis dan sekutu-kutunya tidak lagi dipelopori oleh yahudi bahkan segelintir umat Islam turut bersekongkol dengan golongan ini.
Semua seperkara yang mencurigakan pada Imam Feisal Abdul Rauf. Pertama sekali saran untuk pembangunan masjid di Ground Zero adalah hasil ide sendiri bukannya melalui suatu rapat komite atau rapat khusus bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin di New York Islamic Center.
Keduanya, Imam Feisal juga merupakan anggota resmi untuk organisasi elit Yahudi Zionis yaitu Council on Foreign Relation (CFR atau disebut juga sebagai CAFFIR) yang mana organisasinya dikontrol mengatur oleh David Rockefeller. Keanggotaan Imam Feisal dalam CFR adalah sebagai Direktur bagi Komisi Penasihat Agama di CFR dan Ketua Cordoba Initiative.
Menurut laporan Corbett Report, hasil percakapan mereka dengan Nancy Pelosi, mengungkapkan bahwa dana pengelolaan Cordoba Initiative bukan disumbangkan oleh umat Islam tetapi beberapa organisasi elit internasional.
Sedangkan dalam Steve Watson (prisonplanet.com), Imam Feisal (yang juga bisa berbahasa Melayu) jelas seorang boneka bagi CFR dalam usaha mereka merencanakan perang akhir zaman antara Islam dan barat. Watson juga menegaskan bahwa biaya pembangunan Masjid Ground Zero bernilai USD100 juta dibiayai American Society for Muslim Advancement (ASMA).
Sedangkan dana tabung ASMA pula adalah dari Carnegie Corporation of New York, the Ford Foundation, Rockefeller Brothers, Rockefeller Philanthropy dan Rockefeller Brothers Fund. Kesemuanya organisasi milik Yahudi Elit Zionis.
Menurut Jerry Mazza, penulis buku State of Shock: Poems from 9 / 11 on, Imam Feisal telah meletakkan umat Islam Amerika di dalam bahaya serta membuat mereka selalu dikelilingi oleh rakyat-rakyat Amerika yang marah.
Kesimpulan
Rentetan dari isu ini sejak ia digembar-gemborkan oleh media-media Internasional, jelas menunjukkan bahawa ‘Pesta Membakar Al-Quran’ adalah satu trik Zionis untuk menimbulkan kemarahan umat Islam seluruh dunia.
Untuk merangsang kemarahan masyarakat Amerika pula, Zionis melalui agen-agennya membuka ruang persetujuan mendirikan proyek pembangunan Masjid Ground Zero di tempat penyebab aksi istilah 'teroris' terhadap agama Islam pada 2001 yaitu area reruntuhan World Trade Center.
Benturan kemarahan kedua belah pihak ini merupakan tujuan utama Illuminati. Dan setelah itu kita dapat melihat di celah-celah benturan dan kemarahan itu, seorang individu muslim di sebelah pihak Islam dan seorang individu non-muslim akan menjadi pahlawan dalam meredakan ketegangan yang timbul.
Untuk semua isu di atas, 'key person' bagi propaganda Illuminati 11 September 2010 kali ini adalah Imam Feisal Bin Abdul Rauf.
Mudah-mudahan Allah melaknat tipu daya Illuminati yang selalu merencanakan menjatuhkan agama Islam sejak ratusan tahun lalu.
Penerjemah: Ibn Alawy Alaydrus © 2010
Sumber: Ibnuyaacob
Browse: Home > Yahudi > Bakar Al-Quran : Propaganda Illuminati Terhadap Islam
14 Sep 2010
Bakar Al-Quran : Propaganda Illuminati Terhadap Islam
Bakar Al-Quran : Propaganda Illuminati Terhadap Islam
2010-09-14T14:59:00+07:00
Sayyid Syafiq Alaydrus
Illuminati|konspirasi|Yahudi|