REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Insiden jemaat Huria Kristen Batak Protestan Pondok Timur Indah (HKBP-PTI)tidak bisa menjadi tolak ukur menilai Islam tak toleran. Sebab, kasus tersebut hanya terjadi di satu kawasan. Selain itu, menurut Direktur Sekolah Pascsarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Azumardi Azra, di kawasan mayoritas non muslim seperti Papua dan Bali umat Muslim kesulitan mendirikan rumah ibadah. "Umat Islam tak bisa dituduh tak toleran," ujar dia di Jakarta, Selasa (21/9).
Azumardi mengatakan, persoalan harus didudukkan secara arif. Pasalnya, jemaat HKBP-PTI disinyalir melakukan tindakan provokasi dengan menggelar kebaktian di tempat terbuka. Tindakan itu dinilai mengandung unsur provokasi terhadap masyarakat setempat yang mayoritas Muslim.
Oleh karena itu, ungkap Azumardi, ke depan umat beragama perlu meningkatkan sensisitifitas antarumat beda agama. Mendirikan tempat ibadah di kawasan mayoritas perlu mempertimbangkan perasaan warga sekitar dan tak usah memaksakan kehendak. Selain itu, majelis-majelis agama diminta menahan nafsu denominasi mendirikan tempat ibadah.
Tak kalah penting, ujar dia, media harus berimbang memberitakan dan tak menyudutkan Islam. Media diharapkan memberitakan sisi lain peristiwa yang terjadi agar tak terjadi generalisasi atas peristiwa yang ada. "Saya tetap optimis kerukunan agama di Indonesia akan tetap terjaga," tegas dia.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Ali Musthafa Ya'qub, menuturkan, umat Islam tak perlu terprovokasi dengan berita-berita yang menyudutkan Islam. Sebab, tujuan pemberitaan adalah menyudutkan umat Islam.
Ali yakin ke depan kasus ini secara umum tak akan berpengaruh pada kerukunan umat beragama. Dengan catatan umat tak terpancing provokasi dari pihak yang tak bertanggungjawab. "Tindak juga pelanggar kesepakatan agar tetap terjaga keharmonisan," kata dia.
Sumber: Republika.co.id
Browse: Home > Nasional > Insiden HKBP-PTI Perlu Pemberitaan Berimbang
21 Sep 2010
Insiden HKBP-PTI Perlu Pemberitaan Berimbang
Insiden HKBP-PTI Perlu Pemberitaan Berimbang
2010-09-21T17:28:00+07:00
Sayyid Syafiq Alaydrus
Berita|Islam|Nasional|